Kamis, 22 Oktober 2020


Meski Jauh Engkau Ku Rengkuh

Gak Cukup menjadi orang yang berguna untuk orang lain, sementara hubungan dengan penciptaMu engkau jadikan yang Kesekian Kalinya.

Adalah kalimat yang senantiasa menjadi penguat hati kala raga telah lelah, menjadi benteng untuk terus berjalan di koridor yang telah Tuhan atur sedemikain rupa, karena kadangkala saat tubuh mulai melemah, penat akan aktivitas menjadikan alasan fatal untuk menunda salah satu rukun islam yang ke dua SHOLAT !

Aktivitas Sosialisasi Portal Rumah Belajar dan Pembuatan Video Pembelajaran kali ini terjadwal pada hari Kamis, 15 Oktober 2020, berada di kabupaten Donggala tepatnya di SMP Negeri 1 Banawa Selatan,  Jarak antara Palu dan lokasi tersebut sekitar 79,4 km jika ditempuh dengan kendaraan roda empat membutuhkan waktu 2 jam 19 menit.

Memiliki semangat level berbagi, tak membuatku merasa jauh untuk melangkah, Pukul 06.45 Wita, ku pacu kendaraan meninggalkan rumah. Angin dingin yang menembus pori - pori, cuaca yang bersahabat, pemandangan indah saat perjalanan, diiringi deburan ombak di sepanjang pantai, menginspirasi diri untuk terus bisa bermimpi. Tepat  pukul 09.15 tibalah di sekolah yang di tuju. Dan untuk pertama kalinya aku berada di sini.

Apresiasi yang begitu mengejutkan, bermula hanya dua sekolah yang akan kami sosialisasikan, akan tetapi bertambah menjadi 6 sekolah, adapun sekolah yang mengikuti kegiatan antara lain :

  1. SMP Negeri 1 Banawa Selatan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah
  2. SMP Negeri SATAP 2 Banawa Selatan, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah
  3. SMP Negeri 6 Banawa Selatan, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah
  4. SMP Negeri Satap 7 Banawa Selatan, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah
  5. SMP Negeri Satap 9 Banawa Selatan, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah
  6. SMP N 2 Sarjo, Sulawesi Barat, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah

Kegiatan dibuka oleh Kepala SMP Negeri 1 Banawa Selatan, dalam sambutannya, kepala sekolah begitu mengapresiasi adanya kegiatan ini, dan jika masih bisa dimungkinkan, mereka akan mengundang dan melaksanakan kegiatan ini bersama MKKS di kabupaten Banawa Selatan. Selanjutnya pengarahan dari Duta Rumah Belajar Sulawesi Tengah Tahun 2017, kemudian dilanjutkan dengan pengenalan Simpatik, fitur - fitur Rumah Belajar dan pembuatan video belajar.

Semangat dari peserta kegiatan membuat adrenalin saya terpacu, berpeluh tanpa harus mengeluh. berpindah dari satu peserta kepeserta lain yang membutuhkan bimbingan, menghadirkan dan memaknai setiap kegiatan berbagi adalah moment untuk menjadikan diri lebih berarti. Haus akan ilmu yang jarang tersentuh dengan teknologi menumbuhkan suatu harapan pada kegiatan ini, bagaimana menciptakan sebuah pembelajaran menjadi bermakna. 

Saat mengenalkan portal Rumah Belajar, ternyata mereka sama sekali belum pernah mengenalnya apalagi mendengarnya, dan tugas kami, Sahabat Rumah Belajar untuk menjelaskan, apa itu Rumah Belajar. Bukan hanya mengenalkan saja akan tetapi, bagaimana peserta sosialisasi langsung mempraktekkan  cara penggunaan Portal Rumah Belajar beserta fitur - fitur yang ada didalamnya seperti Sumber Belajar, Kelas Maya, Bank Soal, Laboraturium Maya, Wahana Jelajah Angkasa , Edugame dll

Kendala pertama muncul, akses internet sekolah yang tidak stabil, adanya peserta yang tak memiliki kuota, dengan insiatip dan solutip terbaik adalah Tathering. 

Kegiatan selanjutnya adalah pembuatan video pembelajaran sederhana, dengan menggunakan aplikasi Kinemaster. Pada sesi ini banyak terjadi kelucuan saat proses record, salah ngomong salah gerakan, salah konsep adalah sebuah proses menuju yang lebih baik. Ada sebuah harapan kiranya ada output yang duhasilkan dari pembuatan video, sehingga mereka bisa berkonstribusi untuk menambah konten sumber belajar pada rumah belajar.

Tak terasa waktu bergulir begitu cepat, pukul 14.00 Wita, berakhir sudah rangkaian kegiatan sosialisasi portal rumah belajar dan pembuatan video pembelajaran. Disambut dengan hujan deras yang  membanjiri area sekolah.

Mengingat perjalanan masih jauh ke kota Palu, meskipun hujan, kami tetap menerobos derasnya hujan untuk pulang. Ditengah perjalanan di desa Tosale, tiba - tiba kendaraan kami dihentikan, ada penyampaian dari petugas perhubungan untuk tidak melanjutkan perjalanan, karena air meluap membanjiri jalan sampai sebatas dada orang dewasa.  Selain itu, juga terjadi tanah longsor.

Kaget, bingung,  terjebak di dalam kendaraan dengan hujan yang begitu deras serta baju sedikit basah akibat menerjang hujan menuju kendaraan, membuat tubuh sedikit menggigil, ditambah dengan hilangnya jaringan dari ponsel. Hening, masing - masing terdiam dalam gejolak hati yang tak bisa diuraikan, begitu juga diriku, gelisah membayangkan serta memikirkan ke tiga putra putri ku yang telah kutinggal sendiri sejak pagi, karena biasanya ayahnya pulang larut malam sejak akan dilakukan pilkada, menginput DPT yang tak kunjung usai.

Gelisah, aku memikirkan sedang apa mereka. Bagaimana jika hujan tidak berhenti, bagaimana harus kukabarkan berita ini. Dengan siapa mereka di rumah. Dalam diam tak henti - hentinya aku berdzikir,  berdoa , memunajah, menitipkan dan menjaga putra -putriku dalam penjagaan Nya. Tak terasa air mataku menetes, bergulir cepat jatuh membasahi ponsel yang terus kupandangi, berharap ada keajaiban yang Allah berikan.

Alhamdullilah, teriakku dengan senang, saat muncul 2 bar signal di ponsel, dengan cepat kuhubungi orang di rumah, HP tidak aktif, dan tiba - tiba signal hilang kembali, Down..... pasrah adalah pilihan terakhirku saat itu. Tak berapa lama muncul kembali signal , dengan sigap kuhubungi putra - putriku di rumah. Tersambung, ternyata Allah mendengar dan mengabulkan doa - doaku, bahwasanya Ayahnya berada di rumah sejak tadi. Beban yang terpendam di hatipun luluh mencair laksana es. Aku bisa tersenyum.

Hujanpun mulai reda, kami harus menunggu debit air menurun. Dan saat menunggu, kami dipertemukan kembali dengan peserta sosialisasi Portal Rumah Belajar dan pembuatan video Pembelajaran dalam keadaan basah kuyup diatas motor masing - masing. Perjuangan yang sangat hebat untuk dapat menimba ilmu. Dan akupun bangga dengan itu. Tak lupa sambil menunggu, kami mengabadikan moment yang indah untuk dikenang.

Setelah tiga jam, debit air mulai menurun, kami bisa melanjutkan perjalanan ke palu, bersyukur masyarakat sekitar bahu membahu memindahkan tanah yang longsor di sepanjang jalan, sehingga kami dengan antrian kendaraan yang panjang bisa melewatinya, karena jalan tersebut merupakan jalan trans penghubung dengan provinsi Sulawesi Barat.

Tiba di Desa limboro debit air masih tinggi sekitar 30 cm, arus air tercurah dengan derasnya di sepanjang jalan, hingga masuk ke dalam perumahan warga. sepanjang jalan orang - orang berdiri di tepi, bahkan ada seseorang yang ku lihat sudah menyiapkan perbekalannya untuk mengungsi. Dengan pelan - pelan kendaraan kami menerjang arus air. Dalam doa yang tak henti, berharap keselamatan untuk kami. Dan hingga akhirnya wilayah kritis dapat kami lewati. Syukur tiada henti kepada Illahi, Pukul 21.30 Wita aku dipertemukan dengan keluarga kecilku dalam keadaan tak kurang sesuatu apapun. 



Itulah sekelumit kisah perjalanan pembatik Level 4 Berbagi, Meski Jauh Mereka Ku Rengkuh. Dan meskipun ada rintangan, Kami tak berhenti di sini untuk terus berbagi, esoknya hari Jumat, 17 Oktober 2020 Kami kembali beraksi di SMK Negeri 1 Sigi.


Merdeka Belajarnya

Rumah Belajar Portalnya

Maju Indonesia 

#RumahBelajar

#SahabatRumahBelajar

#PembaTIK2020

#PusdatinKemdikbud 

#GuruBerbagi 

#GuruPenggerak 

#PembatikLevel4 

#BerbagiLebihIndah





0 komentar: